Friday, January 23, 2015

analisa omset usaha budidaya parkit

parkit,burung paruh bengkok ini tak pernah kehilangan peminatnya.walaupun saat ini sudah banyak ragam burung hias.namun peminat parkit tidak pernah surut.ini terbukti dari permintaan di pasar yang tinggi namun keberadaan parkit dipasaran yang minim.hal inilah yang menjadi dasar kenapa budidaya burung parkit ini sangat menggiurkan.jika dilihat dari cara budidayanya,budidaya burung parkit jauh lebih mudah bila dibandingkan budidaya burung lainnya seperti love birds,kenari maupun murai batu.
untuk itu saat ini kita akan membahas tentang analisa omset budidaya burung parkit.yang pertama harus kita ketahui adalah harga burung parkit dipasaran.Dipasaran sekarang harga anakan rata-rata seharga 60ribu rupiah sedangkan ditingkat peternak biasa 50riburupiah sedangkan harga indukan berkisar 90 ribu rupiah.
parkit sendiri bisa mulai bertelur pada usia 3 bulan dan setelah 5 bulan sudah bisa menghasilkan anakan.sedangkan parkit bisa bereproduksi 2,5 bulan sekali,sehingga rata rata parkit bisa bertelur 4 sampai 5 kali dalam setahun.sedangkan parkit bisa bereproduksi sampai usia 3 tahun.
untuk memulai beternak parkit yang harus dilakukan adalah menyiapkan peralatannya,seperti indukan,kandang,glodok maupun makanannya.
berikut analisa usaha budidaya burung parkit:
1.Indukan yang dipelihara terdiri dari 50 pasang  induk janta/betina
2.Tenaga kerja juga di abaikan karena sifat usaha ini adalah sampingan/tambahan bukan usaha pokok
3.Indukan yang dipelihara mulai dari anakan sehingga masa tunggu sampai menghasilkan anak kurang lebih 5 bulan
4.Perhitungan dihitung selama 3 tahun
5.Kematian ternak dan Penyusutan kandang juga diabaikan
Biaya/modal usaha:
1.Harga anakan perpasang (harga pasar) Rp 60.000/pasang, sehingga diperlukan modal untuk induk yaitu : Rp 60.000 x 50 ekor = Rp 3.000.000
2.Biaya pakan Rp 50/psg/hari sehingga Rp 200 x50 ekor x 365 hari = Rp 3.650.000
3.Vitamin dan obat-obatan Rp 1000/ekor sehingga total untuk semua Rp 1000 x 60 ekor= Rp 60.000
4.Biaya pembuatan kandang Rp. 2.000.000
5.Total modal usahaRp 8.710.000
Pendapatan usaha :
1.Harga parkit Rp 50,000/pasang (di jual ke pengepul) dan jumlah produksi anakan parkit(tahun pertama 4 kali masa produksi satu pasang menghasilkan anak rata-rata 2 pasang: 2 x 4 : 8 pasang) Berarti 50 pasang dapat menghasilkan anakan (pada tahun pertama) 8 x 50 = 400 pasang. harga sepasang Rp. 50.000berati Rp. 50.000 x 400 = 20.000.000
2.kita dapat menghasilkan anakan lagi selama 2 tahun dengan keuntungan yang berlipat (dirata-rata pertahun sepasang parkit sekali produksi dihasilkan 2 pasang anakan dengan masa produksi 5 kali jadi 2 x 5 x 50 x 50.000 = Rp. 25.000.000 dikalikan 2 tahun = Rp. 50.000.000
3.Penjualan induk afkir sepasang Rp. 40.000 jadi 50 x 40.000 = Rp. 2.000.000
4.Pakan selama 2 tahun (satu tahun Rp. 3.650.000) 2 x 3.650.00 = Rp 7.300.000
5.Vitamin dan obat-obatan (satu tahun 60.000) 2x 60.000 = Rp. 120.000
6.Total pendapatan usahaRp. 72.000.000
Laba Usaha :Total pendapatan tahun pertama Rp. 20.000.000 - Rp. 8.710.000 = 11.290.000
Total pendapatan tahun ke 2 dan ke 3, Rp. 50.000.000 - (7.300.000 +120.000) = Rp. 42.580.0000
Total pendapatan yang di hasilkan satu periode =(pendapatan tahun pertama + pendapatan tahun ke 2 dan ke 3 + Penjualan induk afkir)= Rp. 11.290.000 + Rp. 42.580.000 + Rp. 2.000.000 =Rp. 55.870.000
itulah sedikit analisa usaha budidaya parkit
bila artikel ini bermanfaat jangan lupa comment dan share.

No comments:

Post a Comment

jangan lupa tinggalkan pesan,kritik dan saran untuk perbaikan blog ini.